Postingan

camar tolol

merekam jejak tawa bersama pada pengembaraan panjang kita terlelap seperti parade kesakitan tak berujung menatap haru pada setiap kunci-kunci kebahagiaan lihatlah anak itu terduduk sepi sendiri seperti seekor camar pada ujung kapal menepi dari sepi seperti dawuh Syekh Ibnu Atha'illah dalam kitab Al-Hikam "Tafakur adalah lentera hati, jika lenyap hatipun gelap" menafsirkan semua mimpi pada dawuh itu lalu pada terpakunya duduk ia memutar Mogwai Les Revenant (album) sebagai Soundtrack to your Escape

579,739 mil

  labuan bajo, 17-9-24 aku mengambil cintamu dan membawanya menyelam aku menyelami laut dan aku menikmatinya dan kulihat bayanganmu diantara ombak hingga semakin besar dan menghilang oh awan di langit, apakah ini cinta? bisakah tumbuh lebih besar? bisakah aku berlayar melewati ombak itu? bisakah aku menghadapinya? aku takut berubah karena aku membangun cinta dan sekitarmu waktu membuat aku lebih berani, bahkan saat aku bertambah tua aku bertambah tua, dan kamu juga saat semua telah usai kamu akan tetap abadi dalam ‘gala bunga matahari’ ashabul khafi.

menari

mata-mata tajam mulai menatapku tak asing, suara bisik mulai terdengar 'menarilah malam ini diatas altar, nanti lehermu akan ditebas ditengah karpet suci' dihempas nafas panjang dan aku juga akan meregang nyawa disini pada lanskap sureal aku terdiam, dan jemari mulai menari mengikuti alunan elegi paling suram yang pernah kita dengar bersama, dan aku mendekapmu dengan melankoli di altar ini, kita terlentang bersama dan yang hadir selanjutnya, hanya orang-orang kalah berjalan tutup mata, ataupun teler berat menarilah malam ini diatas altar nanti lehermu ditebas, dan aku juga habis aku menyentuh jerami mu yang pandai nan piawai tanyapun terucap dari mulut brengsekmu 'apa yang sebenarnya kita berdua lakukan lalu kita berdua rayakan?' lalu kita berdua menciptakan ruang imaji sepakat kita menghapus spektrum hitam dan putih melampaui dunia relitas membohongi dunia fiksi tapi, mereka tak mengenali itu hanya suara dekap kita, kita berdua kita berdua, dan tak akan pernah musnah p...

cinta dan serigala

pada suatu hari ada seorang anak yang berencana untuk membunuh ibunya. ibu tua yang cacat dan sakit-sakitan. yang sepanjang hidup membebani anak itu.  dia membawa ibunya masuk ke dalam hutan yang lebat dan gelap. hutan yang penuh srigala dan siluman jahat. berdua mereka berjalan menembus hutan selama berhari-hari hinggal lapar dan dingin menyergap. lalu dijantung hutan yang paling gelap, leher ibunya ditebas oleh pedang yang malam sebelumnya selalu diasah ketika ibunya lelap tertidur. lalu dada ibunya dibelah dan jantungnya direnggut paksa. karena lapar tak terhingga sambil berlari pulang anak itu memakan jantung ibunya. saat srigala merubung mayat ibunya yang bersimbah darah dia masih sempat mendengar ibunya berseru. 'hati-hati nak, jangan makan sambil lari-lari, nanti kau tersandung, kalau jatuh nanti sakit dan kau menangis'

angeline

ANGELINE lahir dari rahim sang surya surga jatuh dari cahaya surga seakan menari diatas luka memar iblis bersorak ria, dunia penuh kebencian lidah api hitam memelukku hidup dan mati yang memerintah memperpendek waktu bangunlah dalam diriku pantulan nyala api mu ciuman dengan bibir berdarahmu dan buat aku gila aku terbakar untukmu  kau memotong tenggorokanku dengan ekstasi siksa aku bercinta dengan kekejian, merangkul rasa sakit dan kesengsaraan  sampai hatiku menjadi tanah yang terbakar oh ibu, dengarkan aku memanggilmu  aku akan mengkremasi dunia ini dan membebaskan esensiku tanpa rasa takut aku akan menari dengan kematian dan kesengsaraan  aku telah mengubah hatiku menjadi satu, agar engkau menari di sana tanpa henti oh ibu, aku tidak punya keinginan lain di hatiku api dari tumpukan kayu pemakaman sedang menyala di sana

ayah

dalam lembaran basahku, ayah hadir seakan basah dari gerimis mata mengusir kelak gerimis akan raib dan pelangi akan berenang mempermainkan warna tapi ayah tetap disini.. kala doa dibisikan, dalam relung sepi lapang langkah iringi sampai bunga mekar dimusim semi kala kaki rapuh tak ber energi cemara menderai daun kering pergi dihembus sang angin aku kuat kan ayah? sudah berapa waktu aku lalui ayah aku kuat kan ayah yaaaa aku benar-benar kuat ayah sebelum pada akhirnya aku jatuh lagi dan harus bangkit lagi dan sampai nafasku menyerah direnggut sang kuasa satu lagi ya ayah 'maybe one day i can fly with you' i belive i belive i belive ❤❤

pesan singkat

suhu dingin diantara altar kesedihan tak ada lagi 'rumah' hangat dalam larik pesan singkat, penenang dalam sederhananya tulisan pesan singkat sepi, melangkah dalam detik waktu murung lelah, beristirahat dalam sinisnya kenangan pergilah sebelum fajar tiba, bait pertama hari yang tak pernah tau kemana lagi akan tiba, selesai kata hari-hari bisu dalam lembaran hitam akan ada waktu-waktu kehilangan bersiap diri untuk jatuh berkali-kali meracau pada luka-luka yang tak kunjung sembuh diam, sekujur bilur yang membiru keungu-unguan bersiap diri untuk memendam kecewa atau pun akan tertawa terpongah-pongah... dalam tangis, atau dalam pelukan orang asing, luka terisolasi memastikan lukaku tak akan menjadi lukamu memastikan lukaku tak akan menjadi lukamu memastikan lukaku tak akan menjadi lukamu diri mempercayai, lakunya luka yang kini ada, suatu saat pasti binasa dan saat aku mati nanti, jangan menjenguk ku di pusara semayam abadi aku tau 'bahwa kau tak akan menangis disana'